Rabu, 30 November 2011

# “Kaidah” Ekologis Masyarakat Berkelanjutan Ernest Callenbach



          Setiap kelompok masyarakat memiliki kaidah tentang cara-cra mengatur kehidupan pribadi ,bisnis,dan aktifitas pemerintah. Kaidah-kaidah tersebut mewujudkan kearifan yang terakumulasi dari seseorang dan banyak memberitahukan tentang karakter sebuah bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari yang praktis,penting untuk saling memahami kaidah masyarakat. Yang paling pentig dari semua itu,warga Negara pada umumnya termasuk para istri,perlu memberikan perhatian khusus pada bagaimana kaidah-kaidah lama tidak emberikan kepuasan bagi kehidupan perorangan dan bagaiaman kaidah-kaidah baru dapat membuahkan perbaikan nyata.
Untuk menggambarkan tingkat perubahan budaya yang kita hadapi disini, <span class=”fullpost”> dapat diuraikan beberapa perbandingan singkat antara kaidah lama dan kaidah baru :
·         Sampah atau Limbah
Kaidah lama: etika mengenai pemborosan. Orang semakin memikirkan hidup dari sudut
Pandang ekonomi semata. Kaidah tradisional mengatakan “Beli murah dan buang” sehingga para produsen mempelajarinya bahwa hal itu bias membuat mereka meningkatkan keuntungan.
            Kaidah baru : karena dalam kenyataan tidak ada yang “dibuang” dibumi ini,kita harus belajar berpikir sesuai siklus,meniru proses yang dijalani alam itu sendiri.
·         Biaya
Kaidah lama : Bentuk kaidah itu berbunyi “Percayakan pada pasar, “Setiap barang memiliki harganya sendiri” Biaya dari sebuah objek,proses,dan peralatan adalah biaya ekonomi yang dilakukan pasar.
Kaidah baru : Biaya mencakup seluruh dampak produksi penggunaan,dan pembuangan limbah terhadap lingkungannya. Warga Negara perlu mangadakan pemilihan politisi aru jika lama tidak mau berubah.
·         Penduduk
Kaidah lama: Makin banyak orang yang dibutuhkan,karena mereka menyediakan pasar yang semakin meningkat,tenaga buruh,dan siraman rohani,
Kaidah baru : Pertumbuhan penduduk memberikan beban tambahan pada kemapuan sumber daya alam dam pembuangan limbah,menurunkan mutu lingkungan melalui peningkatan polusi,dan menyebabkan meningkatnya kepadatan. Masyarakat dihimbau untuk tidak mempunyai banyak anak.
·         Energi
Kaidah lama : Kaidah tradisional: “Kerjakan sesuatu dengan biaya semurah mungkin apapun hasilnya.
Kaidah baru: Kaidah baru : “Gunakan tenaga matahari,angin,biomas,atau geortermal.” Kita mempercepat penggunaaan energi yang berasal dari sumber-sumber  dengan damoak minimal.
·         Kebahagiaan
Kaidah lama : Kebahagiaan diperleh dengan membeli barang perlengkapan. Kaidah tradisional : “Orang yang mati dengan meninggalkan benyak mainan akan memenangkan permainan “
Kaidah baru : Pada dasarnya kebahagiaan bersal dari adanya hubungan baik dengan keluarga,teman,teman sejawat,masyarakat dan alam. Kaidah baru : “Pertahankan rasa cinta,komitmen,kejjuran,keadilan,kreativitas,sensitifitas,dan spiritual lebih dari harta.
·         Hubungan Kita dengan Mahluk lain
Kaidah lama : Kekayaan alam hanya dieksploitasi oleh umat manusia,dan terutama oleh perusahaan. Menurut kaidah tradisional : “Hanya umat manusia yang memiliki arti”
Kaidah baru : Hidup semata-mata karena adnya ketergantungan. Kaidah baru : “Jangan biarkan mahluk lain punah ,lindugi habitat mereka.
·         Masa Depan
Kaidah lain : Generasi sekarang yang dihargai,secra ekonomi,nilai-nilai masa depan tidak memiliki arti bagi masa sekarang.
Kaidah baru : Kaidah baru berbunyi : “Pikirkan dampak segala tindakan terhadap tujuh generasi mendatang.” Secara umum perubahan yang tidak penting membutuhkan generasi,dan mungkin bisa dipercepat,hal tersebut dipercepat,hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kebijakan yang dibuat secara hati-hati. Perubahan ke arah ekologi juga digerakkan oleh adanya konsekuensi pengrusakan ekologis yang semakin meningkat dan nyata. Ketika seluruh warga Negara ikut berpatisipasi dalam proses perubahn perilaku,pejabat pemerintah dan para politisi perlu menyadari dampak ekologis dari pemilihan kebijakn,maupun dampak ekonomi dan sosial.

Masyarakat,Pasar,dan Pemerintahan
Kota : Peran Inovatif Kota Pesisir dalam Mengurangi Polusi Laut
di Wilayah Asia-Pasifik
            Globalisasi membuat perubahan menyeluruh dalam hal bagaimana dunia berkuasa.
Pemerintah secara cepat mendesentralisasikan wilayah utama kekuatan yang berkuasa ke tingkat local dan kota administrasi. Dengan memberikan otoritas maka kota madya mempunyai tugas untuk memenuhi permintaan sosial,ekonomi,dan lingkungan. Kegagalan wilayah dalam menerapkan kebijakan dan ekonomi berdampak besar pada kesehatan,ekonomi,dan stabilitas politis.
Untuk mengatasi ketidakleluasaan memerlukan pendektan inovatif terhadap pembiayaan infrastruktur dan regulasi serta pelaksanaan lingkungan. Walaupun pemerintah nasional bertindak lambat,kota dapat membuat kerusakan yang substansial yang berhubungan dengan perbaikan manajemen kota pesisir.
            Kota mempunyai keuntungan terhadap pemerintah nasional dalam mengambil langkah terhadap polusi daerah pesisir. Kota mungkin lebih terbuka bagi kelompok masyarakat dan LSM lain sebagai mitra,yang dapat membantu mereka untuk mengurangi biaya pengurangan polusi dan memperbaiki pelaksanaan regulasi.
v  Agen Ganda : Sebuah Model Baru Manajemen Lingkungan
Model tradisional dari manajemen lingkungan menempatkan pemerintah,biasanya
Pemerintah  nasional ke dalam peran regulator dan pelaksana dan juga pemberi biaya untuk kepentingan umum da operator kegunaan umum. Di Asia Timur,model perintah dan control tidak selalu efektif. Walaupun undang-undang lingkungan banyak terbit dan berkembang di awal 1990an,pelasanaannya gagal,sebagian karena kurangnya dana dan kehendak politis.
v  Regulasi Informal
Model baru dari manajemen lingkungan didasarkan pada konsep agen ganda dan intensif
Ganda. Model baru itu memaparkan tiga agen kunci yang berinteraksi menetapkan norma sosial untuk manajemen lingkungan: pemerintah,pasar,dan masyarakat. Pemerintah dapat bertindak secara langsung untuk mempengaruhi sector lain,ia juga dapat mencapai tujuan sosial melalui tindakan tidak langsung.
Yang paling penting berarti bahwa pemerintah dapat memberikan pengaruh pada dua sector lainnya dalam meningkatkan kinerja lingkungan. Pengaruh adalah kunci untuk mengatasi tiga halangan yang disebutkan di atas,yaitu : ketidakleluasaan fiscal,kurangnya kemauan politis
            Melalui regulasi informal,masyarakat mengurangi biaya monitoring dan pelaksanaan regulasi. Kelompok masyarakat dapat membantu untuk menemukan keretakan kebijakan dan menentang insentif.,menyediakan bantuan teknis,dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi inisiatif pemerintah.
v  Pasar
Pasar merupakan agen kunci dalam model baru sebagi penyedia atau mitra dalam
menetukan kebutuhan umum. Di dalam persediaan dan manajemen air,terutama di Negara berkembang,pemerintah sangat tidak efektif. Inisiatif kebijakan berorientasi pasar yang paling potensial baik untuk penyimpanan maupun untuk meningkatkan investasi infrastruktur pemerintah mendorong harga air secara pasti dan konstan menuju harga ketentuann penuh.
Pemerintah telah dipaksa untuk masuk dalam beberapa kesempatan untuk menurunkan harga. Kurangnya partisipasi dalam proses rancangan dan perencanaan,pemerintah memahami pentingnya mengumpulkan dukungan masyarakat sebelum mengambil inisiatif kebijakan yang penting seperti mengubah air.
v  Mengurangi Sumber Polusi Berbasis Daratan
Pengurangan sumber polusi laur berbasis daratan dari kotapesisir akan memerlukan dua
inisiatif  luas : Peningkatan besar dalam investasi penyediaan air dan infrastruktur manajemen; perbaikan nyata dalam kinerja lingkungan dari industry dan pemerintah.
Terdapat dua penerapan yang luas dari model ini :
1.   Pemberian Dana Inovatif Bagi Infrastruktur Air
Perlunya investasi dalam penyediaan air dan manajemen di Asia sangat dirasakan.
Syarat modal untuk infrastruktur air dan sanitasi yang memadai sangatlah sulit. Selain pilihan teknologi dan desain,ada ketidakpastian terhadap biaya penyediaan air dimasa depan untuk wilayah perkotaan.
Pendekatan tradisional pada pemberian dana infrastruktur air sector public dan bank multilateral tidak akan siap untuk tugas itu. Investasi sector public dan operasi penyediaan air dan sanitasi akan tidak efektif dan tidak optimal.
      Cara untuk memenuhi pertumbuhan inrastruktur pada umumnya dan manajemen air khususnya melalui partisipasi sector swasta yang meningkat. Investasi infrastruktur ditandai oleh resiko politis,pengembalian jangka panjang dan rendah,biaya yang sangat tinggi,dan periode pembayaran yang panjang.
Pemerintah mempunyai dua pilihan. Pertama: menjaga kepemilikan asset umum tetapi mengontrak keluar manajemen,operasi,dan investasi. Kedua: Menswastakan keseluruhan atau sebagian,sementara atau selamanya.
2.      Regulasi Industri dan Keterlibatan Masyarakat
Cairan limbah industri merupakan sumber  utama polusi laut bebasis dratan di  Asia.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat sebagian besar berasal dari kota pesisir,disatukan dengan pelasanaan regulasi lingkungan yang sedikit atau tidak ada,tersebar di seluruh kota di Asia Timur. Mengatur industri dengan cara tradisional sangat tidak efektif. Jika masyarakat dapat memainkan peran penting terutama di Asia dalam meningkatkan kinerja industri,maka peran pemerintah adalah mengembangkan kemampuan masyarakat.
      Melalui peran informasi yang sangat penting,pemerintah perlu mendorong industri untuk menyediakannya. Bisnis memerlukan bantuan dari pemerintah dan kelompok masyarakat dalam memperbaiki kemampuan teknis untuk memperbaiki manajemen air.
v  Kota Pesisir
      Perkotaan pada umumnya merupakan arena yang dinamis untuk pertumbuhan pendudu dan industri. Konsep bahwa perkotaan mempunyai keuntungan dan kesempatan tertentu untuk meningkatkan kinerja lingkungan,khususnya dalam hal manajemen air dan energy telah mendapatkan momentum di decade belakangan ini. Salah satu keuntungan bagi perkotaan dalam mengambil tindakan pembiayaan infrastruktur adalah bahwa perkotaan dapat menggunakan peringkat kredit mereka sendiri untuk meminjam pada pasar internasional.
      Satu ketidakuntungan dari kota sebagai pemimpin dalam manajemen lingkungan bahwa pemerintah local dapat ditangkap oleh kepentingan pembangunan local.
Untuk melaksanakan segala strategi kota harus meningkatkan kemampuan mereka untuk memerintah secara efektif melalui kerjasama internasional.</span>

0 komentar:

Posting Komentar

S P I R I T

Dalam Hidup Ini Semua Ada Waktunya ,

Ada Waktu nya Kita Merasakan Kebahagiaan,

Ada Juga Saatnya Kita Merasakan Kekecewaan,,

Layaknya Kuncup Bunga Yang Ada Waktunya Untuk Mekar,

Begitupun Dalam Kehidupan Ini,Yang Semua nya Ada Waktu nya Untuk Menjadi Indah.