Kamis, 01 Desember 2011

# KONFLIK SOSIAL


I.         KONFLIK SOSIAL (PERTENTANGAN)
A.       Berbagai Konflik di Masyarakat
Kehidupan masyarakat tentulah sebuah kondisi yang sangat komplek. Didalamnya terjadi berbagai tindakan dan perilaku yang heterogen, karena disitu banyak ragam anggota masayrakat yang menjadi subyek/pelaku. Mulai dari poal perilaku hingga karakter individu ada di situ. Kondisi masyarakat tidaklah stagnan, melainkan akan selalu mengalami perubahan, baik pola maupun kondisinya. Belum lagi pengaruh usia dari anggota masyarakat yang bersangkutan. Perlu diketahui bahwa usia merupakan faktor utama dalam mempengaruhi aktivitas masayarakat.
Mengingat kondisi yang demikian tadi maka kehidupan bermasyarakat akan sarat dengan berbagai fenomena.sosial yang sering menyebabkan terjadinya ketidak harmonisan kehidupan dalam masyarakat. Berbagai konflik akan selalu menghiasi lembaran kehidupan manusia. Hal-hal kecil sekalipun dapat menjadi pemicunya. Dengan demikian ketidakteraturan akan sering muncul dalam masyarakat dan benturan-benturan akan semakin sering terjadi.
Konflik tidaklah selalu bersifat negatif, karena ada konflik yang dengan sengaja diciptakan untuk tujuan persatuan. Mungkin kita perlu mengingat masa-masa kecil, bagaiman seorang anak dengan senangnya bermain kelereng. Padahal disana jelas-jelas terjadi adu kepandaian untuk meraih kemenangan.
B.        Pengertian Konflik
Definition of conflicts:
1)      Soerjono Soekanto defines a social conflict as social process in which an individual or a group attemps to achievehis/her or its goal by opposing and threatening or forcing the rival or opponent.
Soerjono Soekanto mendefenisikan konflik sosial sebagai suatu proses sosial diman individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
2)      Lewis A. Coser. a conflict is astruggel for a value, or a demand for a status, power, and scarce resources that is conducted in order to neutralize, injure or eliminate an opponent.
Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai atau melenyapkan lawan.
3)      Gillin and Gillin see aconflict as a part af a human’s social interaction process that goes against others because of physical, emotional, cultural or behavioural differences. Such differences will turn into conflict when the social system in society cannot accommodate the differences anymore.
 Gillin and Gillin melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia yang saling berlawanan karena perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, maupun perilaku. Perbedaan-perbedaan tersebut akan memuncak menjadi konflik ketika system sosial masyarakatnya tidak dapat mengakomodasi perbedaan-perbedaan tersebut.
4)      Robert M.Z Lawang, states that a social conflict is a struggle to obtain scarce things such as a satus, power and so on.
Robert M.Z Lawang menyebutkan bahwa konflik sosial adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti status, kekuasaan dan sebagainya.
Konflik adalah suatu interaksi sosial yang bersifat disosiatif atau merusak. Yang berwujud persaingan (Competition), kontravensi dan permusuhan. Konflik dapat dikatakan suatu proses sosial yang terjadi apabila individu atau kelompok berusaha mencapai tujuan dengan cara menentang pihak lawan baik dengan ancaman ataupun kekrasan. Suatu konflik timbul karena adanya persaingan (kompetisi), baik persaingan individu maupun antar kelompok. Selain itu konflik dapat pula timbul karena perbedaan emosi antara orang-orang dalam suatu proses interaksi sosial.
Soerjono Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan atau pertikaian. Konflik sosial dapat dimaknai ka dalam dua sudut pandang, yaitu :
1.      Konflik merupakan pertikaian terbuka seperti revolusi, pemogokan dan gerakan perlawanan.
2.      Konflik sebagai suatu hal yang selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosialnya.
Menurut Dahrendorf, pada dasarnya masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsensus (integrasi). Ia mengungkapkan bahwa masyarakat tidak ada tanpa konsensus dan konflik. Dalam masyarakat tidak terjadi konflik kalau tidak ada konsensus terlebih dahulu. Demikian pula sebaliknya, konflik dapat menimbulkan konsensus dan integrasi apabila diselesaikan secara baik dan tepat.
Ciri-ciri konflik (characteristics of social conflict) :
·      Terjadi interaksi social yang tidak harmonis dan saling curiga
·      Timbul rasa benci,antipati dan dendam satu sama lain
·      Timbul usaha-usaha saling menjatuhkan (perang urat saraf)

C.     Sebab-sebab Terjadinya Konflik (Cause of Social Conflict)
1.      Adanya perbedaan pendirian dan perasaan antara individu semakin tajam sehingga terjadi bentrok perseorangan
2.      Adanya peristiwa perubahan social yang terlalu cepat di dalam masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai system nilai yang baru.
3.      Adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran, tingkah laku seseorang dalam kelompok budaya yang bersangkutan, sehingga dapat menimbulkan pertentangan kelompok
4.      Adanya benturan kepentingan antara individu ataupun kelompok. Sebagai contoh perbedaan kepentingan ekonomi, dimana seseorang merasa adanya hal yang prinsip menemui hal demikian juga dalam hal lainnya misalnya dalam politik social,keamana,ketertiban.

D.    Bentuk-bentuk konflik (froms of conflict)
a.       Konflik pribadi (personal conflict)
Yaitu konflik yang terjadi antara 2 individu atau lebih Karen perbedaan pandangan dan sebagainya.
b.      Konflik antar kelas (conflict among social slasses)
Konflik ini terjadi manakala sekelompok atau perorangana sedang mengalami masalah dengan individu lainnya dalam kelas yang berbeda. Kelas disini berarti kedudukan seseorang atau kelompok tersebut dilihat secara vertical yaitu kelas atas dengan kelas dibawahnya.(perhatikan bentuk statifikasi sosial). Peristiwa yang sering terjadi adalah tuntutan karyawan terhadap direksi. Karyawan (buruh/pegawai) adalah kelas bawah sedangkan direksi (pengelola perusahaan) adalah kelas atas.
c.       Konflik Politik (Political Conflict)
Konflik politik terjadi manakala ada 2 kelompok atau 2 individu yang memiliki perbedaan pandangan tentang masalah ketatanegaraan yang berdampak terhadap terjadinya perselisihan pandangan.
d.      Konflik Rasial (Racial conflict)
Terjadinya disebabkan karena perbedaan ras ( cirri fisik yang secara khusus dimiliki oleh sekelompok bangsa terutama warna kulit). Misalnya konflik antara bangasa kulit putih dengan bansa kulit hitam.
e.       Konflik internasional (International conflict)
Konflik demikian terjadi karena dua buah Negara mengalami benturan kepentingan yang mana masing-masing pihak tidak mau mengalah. Misalnya perang antar negara untuk merebutkan masalah perbatasan wilayah.

e.       Akibat konflik sosial (effect of social  conflict)
Dilihat dari pandangan sosiologi, konflik dilihat dari dua sisi yaitu :
1.      Konflik destruktif yaitu : konflik yang muncul karena rasa benci dan dendam dari suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Ciri-ciri : adanya bentrokan-bentrokan fisik yang dapat menghilangkan nyawa dan harta benda.
2.      Konflik konstruktif, yaitu : konflik yang muncul karena adanya perbedaan pendapat tersebut dan konflik ini akan menghasilkan suatu consensus dari perbedaan pendapat  tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. Konflik seperti ini disebut konflik yang bersifat fungsional.
Dengan demikian konfilk tidak hanya berakibat negative namun di sisi lain ada segi positifnya.
Below are some positive effects of social conflicts
Adapun dampak positif konflik sosial ( konflik yang bersifat kontruktif ) antara lain :
1.      Increase solidarity among group members
Meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota kelompok
2.      Cause readjustment of the norms an values existing in society
Menimbulkan penyesuaian kembali norma dan nilai berlaku dalam masyarakat
3.      Reduce dependency on an individual or a group
Mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok
4.      Result in new compromise
Memunculkan kompromi baru
The negative effect of social conflict
Dampak negative konflik sosial (konflik yang bersifat destruktif) antara lain :
1.      Damage the relationship among individual or groups
Retaknya hubungan antara individu atau kelompok
2.      Damage to property or event deaths
Rusaknya berbagai harta benda atau jatuhnya korban jiwa
3.      Result in achange of character
Menyebabkan adanya perubahan kepribadian
4.      Cause domination by the winning group to falled group
Menyebabkan dominasi kelompok pemenang terhadap kelompok yang kalah
Cara mengatasi konflik di masyarakat
Agar konflik dapat mereda, berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain :
1)      Kerja sama
a.       Definsi
Yaitu proses social yang di lakukan individu untuk memenuhi kebutuhan bersamaan.
Kerjasama akan berkembang bila menghadapi situasi berikut ini :
1.      Tantangan alam yang ganas
2.      Pekerjaan masal
3.      Upacara keagamaan
4.      Musuh bersama
b.      Bentuk – bentuk kerjasama
1.      Bargaining yaitu pelakasanaan perajanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
2.      Cooperation yaitu proses penerimaan unsur – unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi menghidari terjadinya instabilitas atau kegoncangan dalam oerganisasi yang bersangkutan.
3.      Coalition yaitu gabungan dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
4.      Joint venture yaitu kerjasama dalam hal – hal tertentu, misalnya kerjasama proyek.
c.       Macam – macam kerjasama pada masyarakat tradisional
Pada masyarakat pedesaan/kesukuan/ komuna, pola kerjasama sudah sangat melembaga sesuai dengan daerahnya masing – masing. Dearah yang memiliki bentuk kerjasama antara kain :
1.      Sunda        : sambat sinambat
2.      Jawa          : gugur gunung
3.      Bali            : subak
4.      Minahasa   : mapalus
5.      Batak         : marsiupan
6.      Tanah karo : raron
7.      Nias            : haloto sato
8.      Ambon       : masohi
d.Kerjasama pada masyarakat modern, pola kerjasama sudah memiliki ciri khas sbb :
1. Untuk memperoleh keuntungan ekonomis secara efektif dan   efisien
2.   Untuk menghindarikan persiangan bebas maka di bentuk asosiasi
3.    Untuk menggalang persatuan dalam upaya bela Negara
2)      Akomodasi
·         Yaitu usaha untuk keuntungan meredakan pertentangan/konflik agar tercapai stabilitas
·     Atau cara menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak merasa kehilangan kepribadiannya.
Accommodation is a way of solving a social conflict in which two or more individuals or grous try to adapt to each other, not to interfece with each other by preventing, reducing or ending the the tension which will arise or has arisen in such a way that a balance is reached. Akomodasi adalah suatu bentuk proses social yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu dengan cara mencegah,mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan)
a.       Tujuan Akomodasi
1)      Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
2)      Mencegah terjadinya pertentangan sementara waktu.
3)      Mewujudkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah akibat psikologis dan budaya.
4)      Memungkinkan terjadinya asimilasi.
b.      Bentuk-bentuk akomodasi
1)      Koersi (Coercion)
Adalah bentuk akomodasi secara paksaan.
2)      Kompromi (Compromise)
Pihak-pihak yang berselisih saling mengurangi tuntutannya
3)      Arbitrasi (Arbitration)
Penyelesain konflik oleh pihak lain (pihak ke 3) dan keputusannya bersifat mengikat.
4)      Mediasi (Mediation)
Penyelesaian konflik yang di bantu oleh pihak ke 3 sebagai penasehat, dan keputusannya tidak mengikat
5)      Toleransi (Tolerance)
Penyelesaian konflik secara kekeluargaan (non formal)
6)      Konversi (Convertion)
Penyelesaian konflik dengan salah satu pihak rela mengalahdan menerima pendirian pihak lain.
7)      Konsiliasi (Conciliation)
Penyelesaian konflik dengan mempertemukan yang bertikai agar memperoleh kesepakatan bersama.
8)      Ajudikasi (Adjudication)
Penyelesaian konflik melalui pengadilan secara formal.
9)      Stalemate (Stalemate)
Upaya mengurangi ketegangan dari pihak yang berkonflik dengan cara berhenti sementara, karena kedua belah pihak memiliki kekuatan yang seimbang.
10)  Segregasi (Segregation)
Upaya saling menghindar dan saling memisahkan diri dari pihak yang bertikai agar mengurangi ketegangan.
11)  Genjatan senjata (Cease fire)
Menangguhkan permusuhan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan penyelesaian yang baik dan tidak merugian kedua belah pihak istilah lainnya adalah genjatan senjata
12)  Displacement
Usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada obyek yang sama.
3)      Asimilasi
Adalah proses social yang timbul jika ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayan yang bebeda, saling bergaul secara interaktif dalam waktu yang lama, sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat serta wujudnya dan membentuk kebudayaan baru.
a.       Akibat asimilasi
1.      Lahir kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
2.      Saling mengenal antar individu dalam kelompok
3.      Lahirnya kebudayaan baru dan anggota kelompok yang akhirnya saling menyesuaikan diri.
b.      Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi
1.      Toleransi,keterbukaan, saling menghargai dan saling menerima unsure-unsur kebudayaan lain.
2.      Kesempatan yang seimbang di segala bidang, sehingga dapat memperkecil kecemburuan social. 

2 komentar:

eliclalahi mengatakan...

Artikelnya cukup menarik karena berisi pengetahuan tentang jenis-jenis konflik sosial dalam masyarakat

pindy pindul mengatakan...

sudah bagus...lebih bagus lagi apabila ditambah lagi kasus konfliknya...

Posting Komentar

S P I R I T

Dalam Hidup Ini Semua Ada Waktunya ,

Ada Waktu nya Kita Merasakan Kebahagiaan,

Ada Juga Saatnya Kita Merasakan Kekecewaan,,

Layaknya Kuncup Bunga Yang Ada Waktunya Untuk Mekar,

Begitupun Dalam Kehidupan Ini,Yang Semua nya Ada Waktu nya Untuk Menjadi Indah.